Rabu, 18 November 2009

Unpredictable Love

Sungguh malang nasibku terus-terusan dibohongi sama makhluk yang namanya cowok. Apa gara-gara tubuhku tak sebagus Luna Maya dan wajahku tak secantik Kristen Stewart dan lebih menyakitkan otakku yang pas-pasan, tapi tak pas-pasan banget paling tidak aku masih bisa mengikuti pelajaran di sekolahku. Pokoknya kenapa lelaki itu menyebalkan? Suka bohong pada wanita.

Dari banyak pengalaman hidupku, ya sekitar 16 tahun.. Karena umurku sekarang 16 tahun, ya kurang-kurang sedikitlah..he.. Ada beberapa cowok yang dekat denganku, dia bilang sukalah-ginilah sama aku tapi kenyataannya apa hubungan kita ngga ada status alias HTS ngga jelas benget kan (lebih tepatnya digantungin)?? Ada juga yang nembak aku tapi keliatannya ngga serius, jadi buat apa aku ladenin? Apa gara-gara fisikku yang ngga banget alias di bawah standar?? Apakah aku terlalu bodoh sehingga mudah untuk dibohongi? Ah.. tau ah PUSIIING!! 7 keliling..

Oh ya hampir lupa aku belum memperkenalkan diriku. Namaku Devilia sesuai dengan umurku, aku baru aja masuk Sekolah Menengah Atas alias SMA/U. Gara-gara fisikku inilah atau kenapa aku ngga tau temenku hanya sedikit, di kelas aja ngga akrab semua hanya segelintir orang itupun karna sering mendapat tugas kelompok. Sehari-harinya?? Ugh.. jangan ditanya dech I’M LONELY!!!!

Tapi ada dua sahabat cewekku(karna kita udah kenal sejak SMP) dan di SMU ini aku mendapat satu temen cowok yang super duper nyebelin tapi dia baik kok.

###

In our school…

Aku berjalan sendirian menuju sekolah karna jarak rumahku dan sekolah tak jauh. Belum sampai di kelas aku duduk-duduk dulu di teras depan kelas lain sambil membaca sebuah buku yang tadi malam belum aku selesaikan.

Saat sedang Pe-We(Posisi Wueenak) Pe-Wenya seseorang dari belakang mengagetkanku dan spontanitas aku teriak.

“ Duuh.. siapa si nih ganggu orang aja!!” kesalku dalam hati.

Orang yang mengagetkanku malah ketawa terbahak-bahak.

“ Makanya kalau baca jangan serius-serius napa!! Emang lagi baca apaan sih chubbyQu??” tanyanya sambil masih tertawa, tapi kali ini tawanya tidak semeriah barusan.

Yupz dia adalah Dewa satu-satunya temen cowokku yang lumayan dekat denganku. Dan lebih nyebelinnya lagi panggilan dia terhadapku yaitu chubbyQu, kalau chubby sih oke-oke aja tapi ada Qunya emang aku milik dia apa?

“ DEWAAA!!! Ngga ada kerjaan lain apa?? Gangguin orang lagi baca aja,” teriakku.

“ Lagi baca apaan sih neng? Keliatannya serius banget sih,” tanyanya lagi sambil berusaha melihat cover depan buku bacaanku.

“ Want to know aja!!! Sana gih balik ke asalnya,” jawabku sambil menyembunyikan buku bacaanku tadi.

Dia masih keukeuh melihat cover depan buku bacaanku dan dia berhasil merebutnya dari tanganku. Lalu dia membaca judulnya.

“ Cara-cara menggaet co-wok”, ucapnya kemudian ia membuka daftar isi dalam bukuku.

Aku hanya menunduk malu.

“ Beberapa alasan cowok ilfeel sama cewek dan bla…bla..” ujarnya lagi sambil terus membaca.

Kemudian ia mengembalikan buku itu kepadaku dan menatapku tajam. Aku yang tak biasa ditatap begitu hanya menunduk.

“ Lo lagi suka sama cowok ya??” tanyanya sambil cengengesan.

“ Kalau iya kenapa? Ini bukan urusan lo!!” jawabku ketus sambil berlari kecil meninggalkannya.

Terdengar suara Dewa memanggil namaku tapi aku tak perduli, pagi ini dia udah keterlaluan. Kalau aku pengen punya cowok kenapa? Wajarkan aku ini cewek, butuh perhatian dan kasih sayang. Sebenernya aku membeli buku ini cuma ingin diperhatiin cowok dan ingin tau juga kenapa cowok itu nyebelin? Apakah cowok hanya melihat cewek dari segi fisiknya aja? Emang salah kalau aku punya pertanyaan seperti itu. Dasar Dewa NYEBELIIIN!!!!.

###

Sampai di rumah aku membaca buku itu lagi dan mengikuti beberapa langkah cara untuk menggaet cowok. Dan salah satunya ada yang cocok dengan kondisi tubuhku yaitu gemuk (tapi kata orang sih aku ngga gemuk-gemuk amat, cuma pipiku aja yang chubby), dari buku itu menjelaskan kita harus menurunkan berat badan kita terus mempercantik penampilan dan bla..bla.. Dan aku mendapatkan sebuah jawaban bahwa cowok itu melihat seorang cewek dari segi penampilannya bukan dalamnya alias hatinya.

Aku bersikeras untuk tidak memakan makanan yang mengandung karbohidrat tinggi dan malamnya aku ngga makan sama sekali.

Selama seminggu aku menjalani diet dan lumayan membuahkan hasil berat badanku turun sekitar 5kg. Dan berkat olahraga juga tinggiku bertambah.

Dan pada suatu hari ada seorang kakak kelas menyatakan perasaan sukanya terhadapku. Dia bilang begini.

“ Dev.. gue sebenernya udah suka sama lo sejak lama dan baru hari ini gue punya keberanian untuk nyatain rasa suka gue sama lo. Lo mau kan jadi cewek gue?” ujarnya.

Aku sempat bingung ‘cause dia kan cowok yang selama ini aku idolakan kok tiba-tiba dia nyatain suka sama aku. Aku sempat ngga percaya dan aku meminta waktu untuk memberinya jawaban lalu ia mengangguk.

Keningku berkerut.. dalam hati aku berkata, ini kan yang lo mau?? Bukannya lo ingin punya cowok. Tapi di sisi lain aku masih bimbang apakah dia bener-bener suka ama aku? Bukan karna fisikku yang udah berubah? Ya Allah berikan aku jawaban yang terbaik.

Dua hari telah lewat dan aku telah menemukan jawabannya. Aku akan menerima perasaan Ciko (kakak kelasku yang menyatakan perasaannya kepadaku) tapi bukan berarti aku ada rasa suka padanya mungkin cuma sedikit, aku menerimanya karna ingin melakukan observasiku (cie.. bahasanya bisa ilmiah juga..he..) tentang antara cinta yang tulus dan cowok yang hanya menilai cewek dari segi fisiknya aja.

Dan esoknya aku bercerita kepada ketiga sobatku yaitu Lita,Tian dan Dewa. Mereka terlihat senang akan kebahagianku.

“ Lo beneran suka sama dia?” tanya Dewa kepadaku.

Aku mengangguk ragu dan ketiga sobatku itupun tampak curiga kepadaku.

“ Lo beneran suka sama dia?” tanya Dewa lagi memastikan.

“ IYA!!!!!!!!” teriakku.

Tapi di dalam hati yang paling dalam aku tampak ragu menjawab seperti itu, aku tak ingin ketiga temanku ini kecewa dan curiga akan sikapku. Semua terdiam karna teriakanku tadi dan aku salah tingkah dibuatnya.

###

Hari demi hari aku lewati dengan Ciko, pacarku dan akhirnya aku menemukan sendiri jawaban yang selama ini aku nantikan.

“ Ko.. lo kok mau sih sama cewek gendut itu?” tanya seseorang yang sedang berdiri bersama Ciko, sepertinya teman di club basketnya.

Hatiku seperti tertusuk jarum kecil yang berujung sangat runcing saat aku mendengar kata-kata ‘gendut’.

Ciko tertawa.

“ Lo sih kerjaannya di basket melulu jadi ngga tau deh kalau cewek gendut yang lo bilang tadi itu udah berubah,” jawab Ciko sambil cengengesan.

“ Berubah gimana maksud lo?”

“ BERUBAH JADI CEWEK YANG CANTIK,” serunya.

“ Jadi lo nembak dia karna dia itu udah berubah jadi cantik?”

“ Yupz, lo pikir gue mau sama dia yang dulu. Lo pikir dong sob!!”

Mereka berdua tertawa dan tak sadar kalau orang yang sedang mereka bicarakan sudah ada di belakang mereka. Dan aku langsung memutuskan Ciko pada waktu itu juga. Entah kenapa air mataku mulai jatuh, bukannya aku bukan benar-benar suka sama dia? Buat apa aku nangis? DASAR SEMUA COWOK SAMA AJA!, kesalku dalam hati.

Aku duduk di sebuah teras yang ada di taman sekolah sambil menunduk dan menutupi wajahku dengan kedua tanganku.

Saat aku sedang menumpahkan segala perasaan kesalku, sedihku dan berbagai perasaan yang bercampur aduk di hatiku dengan menangis. Tapi tiba-tiba aku merasa ada seseorang yang sudah ada dihadapanku, aku memberanikan diri mendongakkan kepalaku.

“ De..wa..”

Dewa menunduk dan menatap mukaku.

“ KALAU LO MAU NGEJEK GUE MENDINGAN LO SIMPAN DULU, GUE NGGA MAU DENGERR!!!” teriakku.

Dengan kedua tangannya ia mengusap air mataku yang terjatuh di kedua pipiku.

“ Gue ngga mau orang yang gue sayang mengeluarkan air matanya hanya untuk cowok brengsek kayak dia,” ujarnya yang membuatku agak kaget.

Orang yang dia sayang? Apa aku ngga salah denger? Aku bingung mau ngomong apa, udahlah mungkin aku yang salah denger.

“ Oh ya Wa.. hari ini gue boleh pulang cepet ngga? Ngga enak badan nih?” tanyaku sambil masih terisak.

Dewa yang tadinya menunduk kemudian beranjak dari posisinya dan duduk di sebelahku.

“ Boleh.. mau gue anter?” tawarnya.

Aku menggeleng kemudian beranjak pergi mengambil tasku, tapi Dewa menarik tanganku.

“ Vi.. gue bener-bener sayang sama lo? Terserah lo mo bilang gue apa.. Tapi.. gue pengen lo selalu ada setiap hari, jam, menit bahkan detik untuk mengisi hati gue yang kosong,” ujarnya yang tampak agak gugup.

Dewa sayang sama gue? Apa dia benar-benar tulus?

“ GUE NGGA PERLU DIKASIHANI!!!” teriakku.

“ GUE BUKAN KASIHAN SAMA LO, TAPI GUE BENER-BENER SAYANG SAMA LO! GUE SUKA PIPI LO YANG CHUBBY DAN MARAH LO SETIAP GUE LEDEKIN. GUE SUKA SAMA SEMUA YANG ADA PADA DIRI LO!” jawabnya tak kalah kerasnya.

Gue membalikkan badan dan menatap Dewa lekat-lekat.

“ Tapi sekarang gue udah berubah, pipi gue udah ngga chubby kayak dulu!”

“ Oke mungkin gue suka fisik lo kayak gitu. Tapi menurut gue suatu hubungan akan awet bila rasa suka itu berlandaskan hati bukan fisik!!” jawabnya.

“ Gue mengakui mungkin cowok ngeliat cewek dari segi fisiknya TAPI!!! Itu awal-awal doang, setelah deket dan lebih deket cowok bukan lagi ngeliat cewek dari fisiknya aja tapi dari kepribadiannya juga, tingkah lakunya dan paling terutama hatinya. So, kalau cewek itu ngga baik walaupun WAJAHNYA OK cowok ngga bakalan mau lah,” lanjutnya.

Aku terdiam mendengarkan kata-katanya.

“ Do you want to fill my empty heart?” tanyanya.

Aku agak ragu karna aku benar-benar bingung.

“ Dari kapan lo suka sama gue?”

“ Gue ngga tau mulai dari kapan.. Tapi sejak kita mulai deket rasa suka ini tumbuh begitu aja,” jawabnya.

Suasana hening sejenak.

“ Do you want to fill my empty heart?” dia mengulang pertanyaannya lagi.

Aku mengangguk pelan dan dia langsung memelukku erat, terasa sangat hangat dan tak terasa air mataku mulai jatuh. Ia yang menyadari bahwa aku menangis lagi, menghapus air mataku dengan kedua tangannya lagi.

“ Tangan ini akan selalu ada buatmu, di saat kau butuhkan untuk mengusap air matamu saat bersedih maupun menggandeng tangan ini saat kau bahagia.”

Mendengar kata-kata itu aku merasa sangat bahagia, dan semua pikiranku tentang cowok yang hanya melihat cewek dari segi fisiknya aja pudar begitu saja. Aku sekarang sadar tak semua cowok begitu.

~ THE END ~

3 komentar:

  1. ni danee!!!!
    tak liat yaw blog mu...

    BalasHapus
  2. hehe...kmu gi da masalah ma cowo ya...sabar ya, makannya jgn trlalu suka ma co 100%...hehe sok ngasih tau...

    BalasHapus